Friday, November 28, 2008

Pemimpin




2 Tawarikh 21
Siapa raja setelah Yosafat? Yoram anaknya. Yosafat adalah seorang raja yang takut akan Tuhan. Lalu bagaimana dengan anaknya? Yoram tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Yoram melakukan dosa – dosa yang dilakukan oleh raja Israel, Ahab, karena memang Yoram mempunyai istri salah seorang anak Ahab.
21:6 Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.

Inilah buah persahabatan Yosafat dengan orang yang membenci Tuhan, Ahab. Bukan dia yang berpaling dari Tuhan melainkan anaknya. Sudah jelas ada peran dari Yosafat dalam kehidupan anaknya, Yoram. Namun, tetap saja ini bukan dosa Yosafat anaknya seperti itu. Itu tetap pilihan Yoram sendiri. Sudah jelas pemimpin rumah tangga adalah suami, koq dia ga bisa memimpin isterinya ke jalan yang benar malah terpengaruh sama istrinya. Istrinya yang memimpin dalam bidang kerohanian Yoram walau dalam pemerintahan tetap Yoram yang memegang.

Siapa pemimpin kita saat ini? Apakah Tuhan dan hamba-hamba-Nya yang mencari Dia atau diri kita sendiri atau bahkan orang lain yang tidak mencari Tuhan? Berhati – hati lah. Jaga kerohanianmu dengan segala kewaspadaan.

Pemimpin dalam hidup ini sangat penting. Apalagi pemimpin spiritual. Pemimpin spiritual bukan paranormal atau sejenisnya. Pemimpin spiritual adalah orang – orang yang berjaga – jaga akan jiwa kita dan mengerti kekurangan dan kelebihan kita. Mereka juga yang membimbing kita setiap saat supaya kita jangan beralih dari jalan Tuhan.

Dalam pembimbingan kita perlu 2 hal
1. Kerendahan hati untuk dibimbing/dipimpin
2. Kita membimbing/memimpin berdasarkan Firman Tuhan

Apa yang terjadi saat pembimbing kita tidak ada lagi yang mencari Tuhan bahkan membenci Tuhan? Kita pun bisa dan gampang terseret pada perbuatan-perbuatan jahat mereka. Raja Yoas pada awalnya hidup benar di hadapan Tuhan. Ia dibesarkan di dalam rumah Allah dan dibimbing oleh Yoyada, imam besar. Namun apa yang terjadi setelah Yoyada tiada dan pembimbingan yang dari Tuhan berhenti sedangkan pemimpin dari dunia banyak?

24:17 Sesudah Yoyada mati, pemimpin-pemimpin Yehuda datang menyembah kepada raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka.
24:18 Mereka meninggalkan rumah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka.
24:19 Namun TUHAN mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.
24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!"
24:21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.


Jangan sampai pembimbingan terhenti. Hal itu ga baik buat kita. Kita pun harus mau terus dibimbing sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan mengeraskan hati. Saat Zakharia yang mungkin lebih muda dari Yoas mau membimbingnya, dia menolak bahkan membunuhnya. Kacau. Akhirnya bukan happy ending malah bad ending walaupun happy beginning.
24:23 Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh mereka dan segala jarahan dikirim mereka kepada raja negeri Damsyik.
24:24 Walaupun tentara Aram itu datang dengan sedikit orang, namun TUHAN menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas.
24:25 Ketika mereka pergi dari padanya, --mereka meninggalkannya dengan luka-luka berat--pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah anak imam Yoyada itu, lalu membunuhnya di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di pekuburan raja-raja.


Well, sudah jelas, kita perlu pemimpin yang dekat sama Tuhan, dan kita pun perlu dekat sama Tuhan ketika kita memimpin. Haleluya. Amen.

Author : Yohannes Affandy Siregar
About him : Brother ini adalah salah satu brother yang menjadi sukacita kampus Bandung. Dia juga adalah PDG Campus Leader di Bandung. Dia sekarang kuliah di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung. Dia sangat gemar belajar (^^) dan bersahabat sama orang lain.

Friday, November 21, 2008

Ujian Persahabatan



1Samuel 20:24-43

20: 34. Sebab itu Yonatan bangkit dan meninggalkan perjamuan itu
dengan kemarahan yang bernyala-nyala. Pada hari yang kedua bulan
baru itu ia tidak makan apa-apa, sebab ia bersusah hati karena
Daud, sebab ayahnya telah menghina Daud.

Selera makan Yonatan lenyap. Ia langsung pergi meninggalkan jamuan
yang biasa dia nikmati. Rasa marah, susah, dan berbagai emosi
lain berkecamuk di hatinya. Sekarang ia tahu, Saul berketetapan
membunuh Daud.
20: 33. Lalu Saul melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk
membunuhnya. Maka tahulah Yonatan, bahwa ayahnya telah mengambil
keputusan untuk membunuh Daud.


Ia sendiri hampir mati diujung tombak
sang ayah. Padahal dulu ia mengagumi kerendahan hati ayahnya,
juga kesanggupan ayahnya memenangkan peperangan dan memerintah
dengan penuh wibawa. Sekarang? Saul berubah, karena ia telah
melawan Tuhan. Akibatnya Roh Allah meninggalkan dia. Kejahatan
menguasai pikiran, perasaan, dan kemauannya. Bukankah hal serupa
masih terjadi sampai hari ini? Kita harus waspada terhadap
perangkap ini.

Bagi Yonatan, persahabatannya dengan Daud sedang diuji. Ucapan
ayahnya bahwa Daud menjadi perongrong bagi haknya atas takhta
Israel dapat dijadikan alasan politis untuk tidak membela Daud
20: 31. Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi,
engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah
orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."

Syukur kepada Tuhan, Yonatan tidak memiliki ambisi
negatif seperti Saul, ayahnya. Ia tidak membiarkan diri
dikendalikan oleh kepentingan pribadi. Yonatan menepati janjinya
dengan memberitahukan fakta pahit bahwa mereka harus berpisah
demi keselamatan Daud. Peluk tangis tak dapat ditahan karena
perpisahan secara fisik harus terjadi. Walaupun demikian,
persahabatan tidak berakhir, justru semakin dirasakan karena
memegang prinsip: "Tuhan akan ada di antara aku dan engkau serta
di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya"

20:42 Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: "Pergilah dengan
selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN,
demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara
keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya." Setelah
itu bangunlah Daud dan pergi; dan Yonatanpun pulang ke kota


Kasih Allah telah menyatukan mereka yang memelihara
persahabatan mereka dengan ingatan satu pada yang lainnya

2 Samuel 1


1:11. Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga.
1:12 Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.

1:25 Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
1:26 Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.

Kita tinggal di dunia yang rasa kesetiaan dan persahabatan tipis
sekali, kalau tidak bisa dikatakan sudah tidak ada. Seakan dunia
ini dikendalikan oleh ambisi pribadi dan kepentingan kelompok.
Orang Kristen dipanggil menjadi kesaksian hidup bahwa kesetiaan
dan persahabatan di dalam Kristuslah yang bisa menopang bahkan
memperbaiki kualitas hidup di dunia yang bobrok ini.

Author : Ratna
About her : Ratna adalah salah satu campus worker di Bandung. Ia punya hati yang sangat memberi untuk anak kampus terutama sister. Sister kampus Bandung banyak mendapat inspirasi darinya, begitu pun brothers kampus. Ia punya impian bisa kuliah suatu saat nanti dan menjala sebanyak mungkin anak - anak kampus di Bandung. Punya hobi menulis dan sms kata - kata bijak.

Friday, November 14, 2008

Bait Allah Adalah Kamu



1 Tawarikh 21 -29
22:12 Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu.
22:13 Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.



Ini perkataan yang dikatakan Daud sama Salomo saat dia tahu Tuhan hanya mau Rumah-Nya hanya boleh didirikan sama Salomo, anaknya. Dia sudah mengusahakan semuanya untuk mempersiapkan rumah Tuhan. Dia sudah mengatur pemain musik, penjaga pintu, dll. Dia juga sudah menyumbangkan harta yang dia miliki dalam pembangunan Rumah Tuhan itu.
Nah semua perlengkapan, dan persiapan itu akan sia – sia jika di dalam hati Salomo tidak tertanam prinsip, perasaan dan pikiran seperti yang dimiliki oleh Daud, ayahnya. Maka dari itu Daud sangat concern akan hal itu. Daud sangat tahu bahwa hanya dengan berpegang pada Tuhan, semuanya akan berhasil. Tujuan Tuhan memilih kita pun disini jelas, memelihara Firman Tuhan.

28:8 Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah TUHAN, dan dengan didengar Allah kita, aku berkata kepadamu: Peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian.
28:9 Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.
28:10 Camkanlah sekarang, sebab TUHAN telah memilih engkau untuk mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah itu."


Tuhan menyelidiki hati kita lho! Lihat deh bagaimana Tuhan tahu segala niat dan cita-cita kita. Nah lho! Tuhan juga mau kita mengikuti Tuhan dengan ikhlas dan rela hati. Tuhan tahu kenapa kita mau menjadi murid-Nya. Jangan punya motivasi yang salah ya! Tuhan ga pengen kita hanya mau berkat-Nya.

Jika kita mencari Tuhan, Dia berkenan ditemui. Tapi apa yang terjadi saat kita meninggalkan Dia? Dia akan membuang kita untuk selamanya. Whaaaatttt??? Koq gitu? Yah iya lah. Kita meninggalkan Tuhan gitu. Kenapa kita mau meninggalkan Tuhan coba, kalo kita sebenarnya butuh Dia banget. Bukan sekedar sebagai pemberi berkat ya… tapi sebagai Bapa dimana kita bisa curhat, deket, pemelihara hidup kita deh pokoknya. Kayaknya ga bisa deh lepas dari Tuhan. Satu hal yang aku lihat dari Daud adalah bagaimana dia sangat punya hubungan yang dekat sama Tuhan. Aku aja iri sama Dia. Daud adalah seseorang yang sangat diinget sama Tuhan. Nama Daud sangat – sangat terkenal sampai Tuhan punya julukan juga yang memakai nama Daud. Allah Abraham, Ishak, Yakub dan Daud. Siapa yah allah seperti Allah Daud? Ga ada kali.

Tuhan dah memilih kita untuk membangun rumah-Nya. Loh maksudnya kita buat Bait Allah lagi gitu? Iya tapi ga secara fisik. Kita adalah Bait Allah. Iya ga sih? Tuhan dah memilih kita menjadi tempat dimana Dia bisa berdiam. Nah, yang kita harus lakukan adalah kuatkan dan lakukan itu. Jadilah Bait-Nya Allah yang dimana kita harus kudus. Aku tahu ga ada orang yang bisa benar-benar bisa hidup kudus, tapi Tuhan Yesus aja bisa menjadi Bait Kudus nya Allah, kenapa kita ga bisa? So, Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!!! Amin???Amin.

Author : Yohannes Affandy Siregar
About him : Brother ini adalah salah satu brother yang menjadi sukacita kampus ministri Bandung. Dia juga adalah PDG Campus Leader di Bandung. Dia sekarang kuliah di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung. Dia sangat gemar belajar (^^) dan bersahabat sama orang lain.

Friday, November 7, 2008

Elisa...



Elisa


2 Raja – raja 5 -6.
5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
5:13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.


Kadang kita bisa seperti Naaman ini. Dikasih tahu Tuhan yang gampang maunya yang susah. Dikasih tahu susah bersungut – sungut. Ga jelas. Tuhan mau kita sebenarnya rendah hati menerima perkataan –Nya. Apa yang dikasih sama kita itu yang terbaik buat kita. Si Naaman pasti malu banget dah bersungut- sungut waktu dikasih perintah itu. Kita bisa banget kayak dia. Well, jangan mau lagi dah. Tuhan cumin kasih tau kita berbuah dan mengasihi – Nya perasaan susah betul ya untuk dilakukan?
5:20. berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
5:21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"
5:22 Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."
5:23 Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.
5:24 Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka, disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah mereka.
5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"
5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.


Nah lho! Ini nih contoh orang yang serakah di Alkitab. Ga habis pikir gw dengan cara pikir Gehazi ini. Emang dia kekurangan di rumah Elisa sampai dia harus mengemis sama Naaman. Dah gitu dia make Elisa yang nyuruh padahal mah kaga. Kadang gw bisa kayak gitu. Serakah sama Tuhan. Make alasan yang aneh – aneh demi doa dikabulin. Padahal mah Tuhan dah tau buat apa kita minta itu. Ga usah berdusta saat minta sesuatu itu. Dan pada kasus ini memang Tuhan ga mau Elisa apalagi Gehazi minta sesuatu apapun dari Naaman. Tuhan ga mau hamba – hambaNya menjadi pengemis yang meminta imbalan pada orang yang sudah ditolong. Lihat aj jadinya kan Elisa mungkin kehilangan harga dirinya karena hal itu. Tapi lebih daripada itu jadinya kayak Elisa ga konsisten sama perkataannya. Semua karena ulah pembantunya. Mmm.

6:15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"
6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
6:18 Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa.


Wah keren yah bagaimana Tuhan mendengar doa Elisa. Dijawab dalam sekejap! Ampun JC!! Ga ada yang mustahil sama Tuhan. Elisa bukan lah dewa atau siapa gitu. Dia hanya manusia biasa sama seperti kita. Dia pernah marah saat anak2 mengejek dia botak. Tapi yah itu, dia punya hubungan yang deket sama Tuhan yang buat dia jadinya sangat awesome. How about us? Ga ada yang mustahil buat Tuhan kita. Dia sama dari dulu sampai sekarang. Tinggal bagaimana kita mau intim ga sama Dia? God is Awesome!! Saat persoalan kayak mengepung kita dan kita ga bisa kemana – mana, datang sama Tuhan. Bukan karena itu alternatif terakhir. Yes, jangan datang sama Tuhan karena kita dah ga punya apa – apa lagi. Malah datang sama Tuhan sebagai jalan utama. Lihat mereka yang dikepung itu ga nyerang dulu kan baru doa sama Tuhan? Tuhan yang kita ga bisa lihat cara kerjanya telah lebih dahulu berperang untuk kita. Amen? Jbu.

Author : Yohannes Affandy Siregar
About him : Brother ini adalah salah satu brother yang menjadi sukacita kampus ministri Bandung. Dia juga adalah PDG Campus Leader di Bandung. Dia sekarang kuliah di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung. Dia sangat gemar belajar (^^) dan bersahabat sama orang lain.

Yesaya....



Yesaya


Chapter 1
• (Verse 5-7) Allah akan mengahajar setiap anak-anak Nya yang jahat dan berpaling dari Nya. Semakin bebal maka akan semakin bertambah pula hajaran dari Allah.
• Dalam kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, kamu semakin menambah ’luka’ didalam hidupmu (kesedihan,kekuatiran,kesendirian,ketakutan,dll). Mengapa kamu biarkan ‘luka’ itu terus terbuka bahkan bertambah??
• Allah tidak perduli dengan setiap pemberianmu dan setiap doa-doamu, kalau kamu masih terus berbuat dosa dan tidak mau bertobat!
• (Verse 16-17) Untuk berubah dari setiap kejahatanmu memang tidak mudah. Kerena itu yang Dia minta darimu adalah learn to do well. Jangan pikirkan kenapa kamu sulit untuk berubah, tapi belajarlah untuk berubah!!

Chapter 2
• Andalkan Tuhan dong!! Ngapain kamu mengandalkan orang lain. Menilai segala sesuatu berdasarkan orang lain. Malah akan banyak buat kamu negatif dan kecewa.(verse 22)


Chapter 3
• Perbuatanmu dan perkataanmu yang tidak sesuai dengan FT, menunjukkan bahwa kamu menentang Tuhan (verse 8)
• Hadiah orang yang menentang Tuhan (verse 9,11):
o ..They rewarded evil unto themselves
Mendatangkan kejahatan, kecelakaan, kesakitan untuk diri sendiri
o Reward of his hands shall be given him
Semua perbuatan jahat yang dilakukan akan berbalik sesuai dengan apa yang kamu lakukan. Semakin banyak kamu memberi kejahatan,semakin banyak kejahatan yang kamu terima.


Chapter 4
• (verse 6) Allah tidak berjanji bahwa Dia akan meniadakan badai dalam hidupmu. Tapi Dia berjanji bahwa Dia akan menjadi tempatmu bernaung,berlindung,dan bersembunyi sehingga kamu dapat selamat. Amin!


Chapter 5
• (Verse 2-4) Allah sudah banyak berusaha untuk membuat kamu bisa bertumbuh dan berbuah. Yang Dia sudah usahakan :
o Yesus untuk menebus dosa mu
o Roh Kudus yang menguatkanmu
o Jemaat yang menginspirasi dan memberi semangat
o Sahabat-sahabat yang mengasihi dan berjuang bersamamu
o Keluarga, materi, kemenangan2 , dll
• Apakah semua itu telah membuatmu semakin berbuah banyak atau malah berbuah yang jelek bahkan tidak berbuah sama sekali?
• (Verse 12) Tuhan tidak ingin kamu bisa berkumpul bersama-sama untuk bersekutu tapi kamu tidak benar-benar menghargai pekerjaan Tuhan dalam hidupmu (kamu menyimpan sendiri apa yang Tuhan sudah berikan). Karena itu ceritakanlah kerja Tuhan dalam hidupmu!
• (Verse 20) “Celakalah yang mengubah pahit menjadi manis, dan mengubah manis menjadi pahit”. Sikap yang manipulatif Tuhan benci, cth:
o Membenarkan diri. Kamu membuat pembenaran akan kesalahanmu.
o Tidak tulus memberi. Kamu berbuat hal yang baik tapi kamu sudah ada tujuan yang tidak benar. Yang apabila tujuanmu tidak tercapai kamu kecewa dan pahit.

Author : Rovy John Eliezer Kumaat
About him : Brother yang sangat semangat sama Tuhan. Dia sedang berjuang dengan TA-nya di D3 jurusan Teknik Informatika Universitas Maranatha Bandung. Dia sangat melayani dan gemar menonton film. Salah satu dari PDG Campus Leader di Bandung.